14 Agu 2008

Korupsi lebih kejam dari pembunuhan

Buktikan dengan analisis makro dan mikro ekonomi; Dan keuangan negara..

Pengertian Korupsi

Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Faktor penyebab terjadinya korupsi

o Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.

o Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah

o Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal.

o Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.

o Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".

o Lemahnya ketertiban hukum.

o Lemahnya profesi hukum.

o Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.

o Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.

o Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.

o Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau "sumbangan kampanye".

Pengertian Pembunuhan

Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa seseorang dengan cara yang melanggar hukum.

Pembunuhan biasanya didasari suatu motif, yang bisa bermacam-macam, misalnya politik, kecemburuan, dendam, dan sebagainya.

Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling umum adalah dengan menggunakan pistol atau pisau. Pembunuhan dapat juga dapat dilakukan dengan menggunakan bahan peledak, seperti bom.

Dampak dari pembunuhan (skala kecil)

Pembunuhan berdampak pada hilangnya nyawa manusia. Hal ini dilanjutkan lagi dengan perasaan duka yang dirasakan oleh keluarga yang ditinggalkan. Perasaan ini bisa berlanjut pada kebencian dan dendam kesumat pada pelaku pembunuhan. Dendam ini juga bisa menular pada teman sekampung atau sesama suku yang bisa menimbulkan pertikaian antar kampung atau antar suku.

Mengapa Korupsi lebih kejam dari pembunuhan ?

Dampak negatif

Demokrasi

Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-seimbangan dalam pelayanan masyarakat. Secara umum, korupsi mengkikis kemampuan institusi dari pemerintah, karena pengabaian prosedur, penyedotan sumber daya, dan pejabat diangkat atau dinaikan jabatan bukan karena prestasi. Pada saat yang bersamaan, korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi.

Ekonomi

Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan.

Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal, ongkos manajemen dalam negosiasi dengan pejabat korup, dan resiko pembatalan perjanjian atau karena penyelidikan. Walaupun ada yang menyatakan bahwa korupsi mengurangi ongkos (niaga) dengan mempermudah birokrasi, konsensus yang baru muncul berkesimpulan bahwa ketersediaan sogokan menyebabkan pejabat untuk membuat aturan-aturan baru dan hambatan baru. Dimana korupsi menyebabkan inflasi ongkos niaga, korupsi juga mengacaukan "lapangan perniagaan". Perusahaan yang memiliki koneksi dilindungi dari persaingan dan sebagai hasilnya mempertahankan perusahaan-perusahaan yang tidak efisien.

Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak. Pejabat mungkin menambah kompleksitas proyek masyarakat untuk menyembunyikan praktek korupsi, yang akhirnya menghasilkan lebih banyak kekacauan. Korupsi juga mengurangi pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan, lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan infrastruktur; dan menambahkan tekanan-tekanan terhadap anggaran pemerintah.

Para pakar ekonomi memberikan pendapat bahwa salah satu faktor keterbelakangan pembangunan ekonomi di Afrika dan Asia, terutama di Afrika, adalah korupsi yang berbentuk penagihan sewa yang menyebabkan perpindahan penanaman modal (capital investment) ke luar negeri, bukannya diinvestasikan ke dalam negeri (maka adanya ejekan yang sering benar bahwa ada diktator Afrika yang memiliki rekening bank di Swiss). Berbeda sekali dengan diktator Asia, seperti Soeharto yang sering mengambil satu potongan dari semuanya (meminta sogok), namun lebih memberikan kondisi untuk pembangunan, melalui investasi infrastruktur, ketertiban hukum, dan lain-lain. Pakar dari Universitas Massachussetts memperkirakan dari tahun 1970 sampai 1996, pelarian modal dari 30 negara sub-Sahara berjumlah US $187 triliun, melebihi dari jumlah utang luar negeri mereka sendiri. (Hasilnya, dalam artian pembangunan (atau kurangnya pembangunan) telah dibuatkan modelnya dalam satu teori oleh ekonomis Mancur Olson). Dalam kasus Afrika, salah satu faktornya adalah ketidak-stabilan politik, dan juga kenyataan bahwa pemerintahan baru sering menyegel aset-aset pemerintah lama yang sering didapat dari korupsi. Ini memberi dorongan bagi para pejabat untuk menumpuk kekayaan mereka di luar negeri, diluar jangkauan dari ekspropriasi di masa depan.

Kesejahteraan umum negara

Korupsi politis ada dibanyak negara, dan memberikan ancaman besar bagi warga negaranya. Korupsi politis berarti kebijaksanaan pemerintah sering menguntungkan pemberi sogok, bukannya rakyat luas. Satu contoh lagi adalah bagaimana politikus membuat peraturan yang melindungi perusahaan besar, namun merugikan perusahaan-perusahaan kecil (SME). Politikus-politikus "pro-bisnis" ini hanya mengembalikan pertolongan kepada perusahaan besar yang memberikan sumbangan besar kepada kampanye pemilu mereka.

Asumsi ruang lingkup

Korupsi: uang, besar, di berbagai entitas,dilakukan oleh pejabat level tinggi,terkati kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Korupsi ”kelas kakap”.

Pembunuhan: maksimal seperti pembunuhan kasus Ryan; motif pribadi,ekonomi,

Analisis dampak korupsi ditinjau dari aspek mikro ekonomi

Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut mempengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).

Kebalikan dari ekonomi mikro ialah ekonomi makro, yang membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan, terutama mengenai pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian yang berhubungan, serta dampak atas beragam tindakan pemerintah (misalnya perubahan tingkat pajak) terhadap hal-hal tersebut.

Ditinjau dari aspek mikro ekonomi, korupsi merupakan perbuatan yang tidak etis. Korupsi berdampak pada ketidakpercayaan publik terhadap manajemen entitas perusahaan. Akibatnya citra entitas di mata publik menjadi hancur dan akan diikuti oleh kehancuran entitas tersebut. Rusaknya citra perusahaan dapat menurunkan nilai saham perusahaan tersebut.

Analisis dampak korupsi ditinjau dari aspek makro ekonomi

Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

Korupsi ditinjau dari aspek makroekonomi dapat kita lihat dalam pengaruh terhadap kebijakan aatau peraturan yang ditetapkan. Peraturan tersebut yang seharusnya dapat mengatur hak dan kewajiban secara adil menjadi suatu keputusan yang menguntungkan pihak-pihak tertentu saja. Kasus alih fungsi hutan lindung, kasus BLBI menjadi kasus-kasus korupsi yang berdampak luas terhadap perekonomian di wilayah lokal dan negara pada umumnya.

Analisis dampak korupsi ditinjau dari aspek keuangan negara

Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

Korupsi dilihat dari aspek keuangan negara berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pejabat negara. Karena tindakan penyalahgunaan wewenang seperti dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa, dapat berakibat pada menurunnya kinerja dari anggaran belanja yang telah ditetapkan. Pengadaan barang yang dilakukan menjadi tidak sebagaimana mestinya, dari segi kualitasnya sehingga merugikan keuangan negara.

Perbandingan Korupsi Dan Pembunuhan

Dampak pembunuhan : menghilangkan nyawa; menimbulkan duka; dendam; dapat menimbulkan perselisihan yang lebih besar (antar kampung, antar suku, dsb)

Dampak korupsi : menguntungkan satu pihak dengan merugikan banyak pihak lain (dampak langsung); menimbulkan kejahatan lainnya (dampak tidak langsung) subsidi dikorupsi> subsidi berkurang> kesejahteraan berkurang> timbul kejahatan lain (kriminalitas) untuk mendapatkan kesejahteraan; menghambat pembangunan.

Kesimpulan

Korupsi sesungguhnya merupakan gabungan dari perilaku tidak etis penyuapan, pemaksaan, penipuan, pencurian dan diskriminasi tidak adil. Korupsi lebih kejam dari pembunuhan karena dampak yang ditimbulkannya bersifat menyeluruh di hampir segala aspek kehidupan. Bahkan pembunuhan pun bisa diawali dari peristiwa korupsi.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Tulisan ini tentang NTT seluruhnya atau hanya tentang Flores? Flores itu hanya 40% dari NTT keseluruhan, berarti 60% wilayah lain di NTT itu bukan Flores. Bego'yang nulis, judulnya NTT kok, isinya flores melulu. Harap jangan mendominasikan budaya anda ke NTT seluruhnya. Sebab Timor, Sumba dan Alor itu lain daripada Flores. Makasih atas perbaikannya nanti.

Dunia hanya singgahan sesaat

Yang akan kita tinggalkan

Dunia takkan berikan segalanya

karena dunia tak abadi

merugi.mp3

Arsip Blog